Total Kematian Akibat Covid-19 di AS Dekati 30.000, Tes Skala Besar Mendesak

Bisnis.com,16 Apr 2020, 06:31 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Pekerja bersiap untuk memindahkan jenazah ke dalam trailer di luar Rumah Sakit Pusat Brooklyn di tengah pandemi virus corona di New York, Amerika Serikat, Senin (30/3/2020)./Antara^Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Total kematian akibat virus corona di Amerika Serikat mendekati 30.000 setelah terjadi rekor peningkatan kematian terkait penyakit tertular Virus Corona atau Covid-19 dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Negara itu melaporkan 2.364 kematian pada hari Selasa waktu setempat, jauh di atas angka harian tertinggi sebelumnya 2.069 yang tercatat pada 10 April, menurut penghitungan Reuters seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (16/4/2020).

Kematian di AS pada hari Rabu waktu setempat mencapai 29.751, atau naik 1.305 dan masih banyak negara belum melaporkan. Sedangvkan jumlah kasus mencapai 615.000 di Amerika Serikat dan dua juta di seluruh dunia.

Meskipun lonjakan kematian, ada tanda-tanda tentatif di beberapa bagian negara bahwa wabah mulai surut.

Para gubernur dari sekitar 20 negara bagian dengan beberapa kasus Virus Corona yakin mereka siap untuk memulai proses pembukaan kembali ekonomi mereka pada 1 Mei seperti ditargetkan Presiden Donald Trump, kata seorang pejabat tinggi kesehatan AS.

Dari 50 negara bagian AS, 17 melaporkan kurang dari 100 kasus Virus Corona baru pada Selasa.

Bloomberg.com melaporkan Covid-19 telah menginfeksi dua juta orang di seluruh dunia sekaligus sebagai tonggak sejarah baru. Karena itu, gubernur negara bagian New York Andrew Cuomo telah mewajibkan warganya mengenakan masker di tempat publik.

Negara bagian yang paling terpukul selain New York adalah California, Louisiana, New Jersey, Massachusetts, dan Michigan. Mereka mengatakan ada kebutuhan untuk pengujian yang lebih luas sebelum mulai mengakhiri locckdown yang telah membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan dengan penutupan restoran, bisnis, dan sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini