Bisnis.com, JAKARTA – Honda Motor Co. berencana untuk merumahkan ribuan staf administrasi di Amerika Serikat selama dua pekan ke depan, di tengah upaya perluasan kebijakan pemotongan biaya yang awalnya hanya memengaruhi pekerja produksi.
Sementara banyak produsen mobil telah memotong gaji staff eksekutif dan memberhentikan sementara waktu tenaga kerja pabrik mereka di tengah pandemi virus Corona, perumahan staff tetap relatif jarang terjadi.
Juru bicara perusahaan mengatakan Honda akan terus membayar tunjangan kesehatan serta tunjangan lainnya kepada karyawan yang dirumahkan. Mereka juga akan memenuhi syarat untuk tunjangan pengangguran negara.
"Perintah untuk tidak meninggalkan rumah di banyak kota dan negara bagian mencegah konsumen membeli kendaraan baru," kata Honda dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan baik cuti tak digaji dan perpanjangan penutupan di pabrik di Meksiko.
"Akibatnya, Honda harus terus menangguhkan produksi untuk menyelaraskan pasokan produk dengan kurangnya permintaan pasar," lanjut pernyataan tersebut.
Honda mempekerjakan sekitar 31.000 orang di AS, dan sebelumnya mempekerjakan sekitar 16.900 pekerja yang dibayar per jam di bagian suku cadang mobil dan pabrik perakitan kendaraan di negara itu.
Sekitar 75 persen dari tenaga kerja Honda terlibat dalam manufaktur, dengan sisanya di bidang keuangan, penjualan, dan peran penilitian dan pengembangan.
Produsen mobil Jepang ini akan merumahkan sebagian besar stafnya di California mulai 17 April, diikuti oleh lokasi lain mulai dari 19 April. Saham Honda turun hingga 4,2 persen pada awal perdagangan di bursa Tokyo pada hari Kamis, melampaui penurunan indeks Topix.
Pada bulan Maret, penjualan Honda di AS anjlok 48 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan sebagian besar negara bagian telah memerintahkan dealer mobil untuk menutup sepenuhnya atau hanya mengijinkan penjualan jarak jauh, permintaan diperkirakan akan melemah tahun ini.
Honda mengatakan akan memperpanjang penutupan pabrik suku cadang mobil dan kendaraannya di Meksiko hingga akhir bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel