Saham Big Caps Dilego Asing, IHSG Anjlok

Bisnis.com,16 Apr 2020, 16:10 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren pelemahan dua hari berturut-turut pada pekan ini. Sejumlah saham anggota LQ45 jadi sasaran jual asing.

Pada akhir perdagangan Kamis (16/4/2020), IHSG mengakhiri lajunya di level 4.480,60 setelah turun 145,29 poin atau 3,14 persen dibandingkan perdagangan hari kemarin. Terpantau 100 saham menguat, 308 saham melemah, dan 126 lainnya stagnan.

Investor asing mencatatkan aksi jual bersih cukup signifikan, mencapai Rp1,19 triliun di seluruh pasar, sedangkan total transaksi selama perdagangan hari ini tercatat hingga Rp6,54 triliun.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar kompak memerah dan menjadi sasaran jual investor antara lain BBRI (Rp470,9 miliar), BBCA (Rp318,7 miliar), TLKM (Rp81,8 miliar), UNVR (Rp48,9 miliar) dan ASII (Rp39,4 miliar)

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan dari dalam negeri sentimen negatif berasal dari berita mengenai surplus neraca perdagangan Indonesia. Menurutnya, kendati surplus tapi totalnya masih di bawah ekspektasi konsensus.

“Rata-rata memproyeksikan di kisaran US$760 juta-800 juta kalau saya ingat, tapi ternyata surplusnya US$740 juta,” kata Nafan saat dihubungi Bisnis, Kamis (16/4/2020)

Di sisi lain, tambah Nafan, berita data penjualan mobil per Maret yang mengalami penurunan 15 persen juga menjadi sentimen negatif terhadap pasar.

Sementara untuk sentimen global, Nafan menyebut tekanan terbesar masih berkaitan dengan pandemi COVID-19. Apalagi IMF memproyeksikan terjadinya resesi perekonomian global di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini