Bisnis.com, JAKARTA -- Ekonom menilai di masa pandemi corona sekarang ini, perbankan cenderung mengutamakan penyaluran kredit yang lancar.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan di tengah pandemi Covid-19, bank tentunya tidak akan mengejar marjin.
Justru, yang menjadi hal utama yang dikejar bank saat ini adalah penyaluran kredit yang lancar, sehingga restrukturisasi menjadi kebijakan yang dilakukan.
"Dengan ini, bank tentu dituntut lebih meningkatkan efisiensi dan menurunkan margin bunga bersih [net interest margin/NIM]. Apalagi, NIM yang besar berarti beban yang ditanggung nasabah akan semakin besar," ujarnya, Kamis (16/4/2020).
Selain itu, dengan NIM yang besar, penyaluran kredit dinilai akan lebih kecil dari potensinya dan investasi bank menjadi tidak maksimal.
Pada akhirnya, ini akan membuat bank cenderung tidak efisien. Kondisi ini dinilai kemungkinan berlanjut apabila sistem perbankan yang mengejar NIM tinggi tetap dilakukan saat pandemi berakhir.
"Apabila sistem perbankan kita masih tidak berubah, segmentasi masih seperti dulu, persaingan tidak terjadi. Bank besar akan memanfaatkannya mencari keuntungan dengan maksimal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel