236 Santri Sumsel dari Jatim dan Jateng Dinyatakan Negatif Corona

Bisnis.com,17 Apr 2020, 11:30 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Ribuan santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU) mengikuti pembacaan selawat bertajuk 1 Miliar Sholawat Nariyah Untuk Keselamatan Bangsa di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (21/10)./Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Sebanyak 236 orang santri asal Sumatra Selatan dinyatakan negatif terpapar virus corona dari hasil rapid test setelah pulang dari Pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Pelaksana Harian ODP Center Jakabaring, Aufa Syahrizal, mengatakan saat rombongan tersebut tiba sekitar pukul 20.00 WIB, tim medis ODP Center langsung melakukan pemeriksaan, mulai dari pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan sampel darah hingga rapid tes.

“Pemeriksaan berlangsung selama 8 jam mulai dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Dan, alhamdulillah 236 orang itu dinyatakan negatif,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Jumat (17/4/2020).

Aufa menerangkan sebelum melakukan perjalanan ke Sumsel, ratusan santri itu pun sudah menjalani pemeriksaan dan karantina secara disiplin di daerah domisili masing-masing.

Bahkan dalam perjalanan, rombongan tersebut tidak melakukan kontak langsung dengan warga yang mereka temui. “Mereka disiplin. Sebelum berangkat, mereka juga telah menjalani isolasi di pesantren masing-masing,” katanya.

Diketahui, para santri Gontor itu sebelumnya berdomisili di Ponorogo, Kediri, Banyuwangi dan Magelang. Mereka mudik ke Sumsel dengan menggunakan lima bus.

Dia menjelaskan ratusan santri tersebut tidak hanya berasal dari Palembang. Beberapa di antaranya berasal dari daerah bahkan di luar provinsi Sumsel.

“Mereka berasal dari berbagai daerah seperti OKU, Lubuk Linggau, dan lainnya. Bahkan ada yang dari Belitung,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, seluruh santri yang sudah dinyatakan negatif sudah bisa diperbolehkan pulang tetapi harus dijemput oleh pihak pemerintah daerah masing-masing. Jika pun nantinya belum dilakukan penjemputan, maka santri tersebut diperbolehkan tetap menginap di Rumah Sehat Jakabaring.

“Tempatnya dipisahkan dengan ODP, kan mereka negatif. Mereka kita anggap sebagai tamu biasa,” ujarnya.

Kendati diperbolehkan pulang ke kediamannya masing-masing, para santri tersebut tetap harus melakukan isolasi di rumah selama 14 hari sejak kepulangannya.

Menurut Aufa, pihaknya akan memberikan surat jika mereka negatif agar tidak dikucilkan ketika pulang. 

Namun demikian, tetap harus mengisolasi diri dulu selama 14 hari ke depan. Jika nantinya ada gejala seperti batuk, flu, demam dan sebagainya segera melapor ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini