Rebound IHSG Dinilai Sementara, Risiko Ketidakapstian Masih Menghantui

Bisnis.com,17 Apr 2020, 16:39 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan hari ini, Jumat (16/4/2020), menguat 3,44 persen terhadap penutupan perdagangan hari sebelumnya.

IHSG menguat 154,21 poin ke level 4.634,82 pada perdagangan hari ini, atau menguat 3,44 persen. Indeks berhasil rebound setelah pada perdagangan hari sebelumnya ditutup melemah 3,14 persen ke level 4.480,60.

Penggerak indeks pada perdagangan hari ini adalah saham-saham perbankan seperti BBRI dan BBCA. Keduanya menguat masing-masing 8,34 persen dan 3,54 persen ke level Rp2.830 dan Rp27.125 per saham.

Investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp135,51 miliar pada perdagangan hari ini. Secara keseluruhan, aksi beli investor asing mencapai 30,6 persen dari total nilai transaksi yang mencapai Rp1,4 triliun.

Adapun, terhadap saham BBCA investor asing melakukan aksi beli sebesar Rp659,7 miliar dan jual sebanyak Rp715,8 miliar. Hal ini membuat transaksi jual bersih investor asing mencapai Rp56,16 miliar. Namun, hal ini diimbangi dengan beli bersih investor domestik sekitar Rp56,2 miliar.

Penggerak indeks lainnya adalah saham TLKM dan BMRI yang masing-masing menguat 7,67 persen dan 4,04 persen. Kedua emiten pelat merah parkir di level Rp3.230 per saham dan Rp4.380 per saham pada penutupan perdagangan hari ini.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan pergerakan pasar hari ini ditopang oleh sentimen positif dari ranah global, khususnya terkait penanganan pandemi virus corona.

“Pergerakan hari ini terutama karena adanya informasi dari Gilead Science yang menemukan obat yang diklaim efektif untuk menyembuhkan pasien virus corona. Saya rasa sentimen positif itu saja. Tapi memang market merespon cukup baik,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (17/4/2020).

Dia mengatakan menguatnya saham-saham perbankan seperti BBCA, dan BBRI disebabkan oleh karakteristik investor asing yang saat kembali masuk ke pasar modal domestik akan terlebih dahulu membeli saham-saham big caps

BBCA dan BBRI tercatat memiliki kapitalisasi pasar masing-masing Rp668,77 triliun dan Rp349,07 triliun.

Kendati demikian dia menilai penguatan indeks pada hari ini hanya akan bersifat sementara. Pasalnya, masih ada banyak ketidakpastian yang menggelayuti pasar finansial global dan domestik.

Di sisi lain, sentimen negatif lain seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China yang terkontraksi 6,8 persen. Selain itu, juga pertambahan data pengangguran di AS yang terus meningkat.

“Saya rasa masih banyak ketidakpastian jadi mungkin [penguatan] sifatnya hanya sementara,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini