Putri Sofia dari Swedia jadi Asisten Tenaga Medis Rawat Pasien Covid-19

Bisnis.com,17 Apr 2020, 10:49 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari
Putri Sofia saat memakai mahkota dan saat menjadi tenaga medis/

Bisnis.com, JAKARTA - Demi kemanusiaan, Putri Sofia dari Swedia terjun langsung dalam menangani virus corona di negaranya, dengan menjadi asisten tim medis di rumah sakit.

Putri Sofia mulai bekerja per 16 April 2020. Putri berusia 35 tahun yang menikah dengan Pangeran Carl Philip, 40, mengambil kursus medis tiga hari di Sophiahemmet University College di Stockholm, di mana dia adalah anggota kursi kehormatan.

Dia sekarang dapat membantu pekerjaan perawatan kesehatan dan membantu memerangi pandemi, yang telah menginfeksi 11.927 di negara Skandinavia dan membunuh 1203.

Foto-foto dilansir dari Daily Mail menunjukkan dia berpose dengan anggota staf lain di rumah sakit Sophiahemmet yang semuanya menjaga jarak aman satu sama lain.

Universitas ini melatih hingga 80 orang per minggu untuk membantu mengangkat beban berat yang dibebankan pada dokter dan pekerja medis di negara itu, menurut laporan media setempat.

Direktur Departemen Informasi dan Pers di Royal Court Margaretha Thorgren mengatakan, sang putri ingin memberikan sumbangan sukarela untuk perawatan kesehatan pada saat sumber daya meningkat.

Mantan model itu menjadi bagian dari keluarga kerajaan Swedia pada 2015, setelah menikah dengan Carl Phillip, yang merupakan putra Raja Carl Gustaf. Pangeran Carl-Phillip berada di urutan keempat setelah tahta, setelah saudara perempuannya Putri Mahkota Victoria, dan keponakan serta keponakannya Putri Estelle dan Pangeran Oscar.

Sebelum menikah dengan anggota kerajaan Swedia, Sofia membual karier yang sukses sebagai model glamor dan bintang televisi realitas, ketika ia muncul di Paradise Hotel versi Swedia.  

Swedia melaporkan rekor 170 kematian karena virus korona baru kemarin dalam lonjakan yang diperkirakan setelah akhir pekan Paskah. Sehingga total jumlah korban meninggal menjadi 1.203 di negara yang masih menolak untuk lockdown itu.

Hanya segelintir kematian telah dicatat pada hari Sabtu dan Minggu, yang berarti bahwa jumlahnya selalu cenderung meningkat ketika akhir pekan.

Jumlah infeksi meningkat sebesar 482, sehingga jumlahnya menjadi 11.927. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini