Konten Premium

Di Balik Pencaplokan Bank Maspion (BMAS) & Permata (BNLI)

Bisnis.com,17 Apr 2020, 14:32 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri Bank Permata di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank-bank dari Thailand masuk ke pasar Indonesia untuk memperluas market. Terpincut jumlah penduduk yang besar dan murahnya akuisisi nasabah dengan digital.

Surat bertanggal 15 April 2020 dilayangkan Iis Herijanti, Direktur PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) kepada Hasoen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan. Intinya, surat setebal empat halaman itu menyebutkan bank yang dikendalikan oleh Alim Markus dan adik-adiknya itu akan menyerahkan 30,1 persen saham perusahaan kepada Kasikorn Vision Company Limited (KVision).

Rinciannya, PT Alim Investindo melepas 602,5 juta saham setara 13,56 persen, PT Maspion sebesar 314,2 juta lembar saham yang mewakili 7,07 persen, PT Husin Investama sebesar 125 juta lembar saham setara 2,81 persen, PT Maspion Investindo 109,3 juta saham atau 2,46 persen total modal, dan 5 pemegang saham individual sebesar 182,3 juta saham atau 4,11 persen dari total modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini