Merkel: Jerman Belum Bebas dari Corona

Bisnis.com,20 Apr 2020, 17:47 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Petugas medis dengan alat pelindung diri beristirahat selama pemindahan pasien yang terinfeksi virus corona (COVID-19) dari Strasbourg di Prancis, Senin (30/3/2020), menuju Jerman dan Swiss./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kanselir Jerman Angela Merkel mengingatkan seluruh anggota pemerintah dan masyarakat negaranya agar tidak larut dalam diskusi pascapembukaan kembali sejumlah pusat perbelanjaan kecil.

Kendati sudah melakukan sejumlah pelonggaran lockdown akibat wabah virus Corona (Covid-19), menurut Merkel, kewaspadaan harus tetap dijaga lantaran bisa saja gelombang kedua virus datang sewaktu-waktu. Pesan ini dia sampaikan dalam rapat tertutup anggota Partai Demokrat Kristen, Senin (20/4/2020).

Imbauan ini dibenarkan oleh Helge Braum, salah satu staf Merkel. "Saat ini yang terpenting adalah bagaimana tetap menjaga kedisiplinan di lingkungan masing-masing," ujar Braum seperti dilansir Bloomberg.

Dalam kesempatan yang sama, Merkel juga mengultimatum agar warga tetap menerapkan pembatasan sosial secara penuh. Apalagi jumlah kasus di Jerman masih relatif tinggi.

Menurut data Johns Hopkins University per Senin (20/4/2020), kasus positif di Jerman sudah menyentuh 145.743 orang.

Kendati termasuk salah satu negara dengan jumlah kasus tinggi, Jerman belakangan mendapat pujian karena persentase angka kematian yang rendah. Kini, tingkat kematian pasien di Jerman berada di level 0,03% (4.642 kematian).

Sejak Senin (20/4/2020) hari ini pemerintah telah membuka kembali akses untuk toko-toko dan kios kecil di Frankfurt. Dalam waktu dekat, pelonggaran rencananya juga akan dilakukan d Berlin dan Bavaria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini