Bisnis.com, JAKARTA - Tiga klub Liga Inggris - Southampton, West Ham United dan Watford - terancam tak boleh membeli pemain baru pada bursa transfer mendatang. Hal itu karena mereka berencana melakukan penundaan pembayaran gaji secara penuh para pemainnya selama masa pandemi virus corona.
Media Inggris The Times menyebutkan bahwa penundaan gaji itu akan memberikan efek bagi klub tersebut. Asosiasi Pesepakbola Liga Inggris (PFA) disebut telah membawa masalah ini ke otoritas Liga Inggris (EFL).
Menurut laporan itu, para petinggi EFL merasa setiap klub seharusnya tak boleh menambah beban gaji baru jika mereka masih memiliki hutang kepada para pemainnya. Artinya, ketiga klub tersebut baru boleh membeli pemain baru jika mereka telah melunasi sisa pembayaran gaji para pemainnya.
Ketiga klub itu juga disebut harus memprioritaskan pelunasan sisa pembayaran gaji para pemainnya jika mendapatkan dana dari penjualan pemain.
Meskipun demikian, aturan itu disebut tak berpengaruh terhadap Chelsea, Arsenal dan Tottenham Hotspur. Pasalnya, ketiga klub itu dikabarkan telah sepakat dengan para pemainnya untuk melakukan pemotongan gaji, bukan penundaan pembayaran gaji.
Southampton disebut sebagai klub pertama di Liga Inggris yang melakukan penundaan pembayaran gaji pemain secara penuh. Mereka kabarnya hanya membayar gaji pemain sebesar 90 persen selama masa pandemi virus corona.
Langkah Southampton lantas diikuti oleh West Ham United yang hanya membayar 70 persen gaji pemainnya. Watford disebut berminat mengikuti skema Southampton dan West Ham tersebut dan hingga kini hampir semua pemain mereka sepakat untuk melakukan penundaan pembayaran gaji sebesar 30 persen.
Sementara Chelsea telah sepakat dengan para pemainnya untuk melakukan pemotongan gaji sebesar 10 persen. Arsenal dan Tottenham Hotspur kabarnya juga tengah bernegosiasi dengan para pemainnya untuk melakukan hal serupa.
Pandemi virus corona memang disebut membuat klub-klub Liga Inggris mengalami krisis finansial yang cukup besar. Secara total, seluruh klub di Liga Inggris disebut bisa kehilangan hingga 1,5 miliar pound sterling jika kompetisi musim ini tidak diselesaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel