Rangkuman Pasar: Bursa Asia Variatif, Minyak Jatuh Lewati US$16 per Barel

Bisnis.com,20 Apr 2020, 08:56 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Kilang BBM/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Asia bergerak variatif, Senin (20/4/2020), dipicu oleh perhatian investor yang tersedot kepada laporan kinerja keuangan perusahaan serta tanda pelonggaran penyebaran virus corona global.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (20/4/2020), S&P 500 Futures melayang setelah indeks ditutup menguat hampir 3 persen pada akhir pekan lalu.

Bursa Jepang dan Australia dibuka melemah sementara Bursa Korea Menguat.Di sisi lain, harga minyak di New York menyentuh level terendah sejak 2011.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot lewati US$16 per barel.Dilansir melalui Bloomberg, Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan negara bagian itu mungkin telah melewati titik tertinggi kematian akibat COVID-19.

Jumlah yang dilaporkan lebih sedikit dari Italia, Spanyol, dan Inggris.Investor saat ini tengah mencermati pemulihan ekonomi. Pasar China akan dibuka setelah The Politburo meminta stimulus lebih.Jerman dilaporkan sedang mempersiapkan pembukaan terbatas pada, Senin (20/4/2020).

Adapun, pemerintah Amerika Serikat optimistis mencapai kesepakatan untuk menambah dana dalam program pinjaman yang membantu usaha kecil tetap bertahan.Sementara itu, musim laporan kinerja keuangan akan memberikan pandangan kepada investor terkait dampak pandemi terhadap bisnis. Sejumlah perusahaan seperti IBM, Infosys Ltd., dan China Mobile Ltd. disebut akan merilis kinerja, Senin (20/4/2020).

“Semakin lama investor harus merenungkan masalah ekonomi mendatang, sembari menunggu lebih banyak negara yang mengalami kemiringan kurva pandemi, semakin banyak ruang lingkup penetapan harga aset risiko pada masa depan yang sulit,” ujar CIO Core Investments, AXA Investment Managers U.K. Ltd. Chris Iggo dilansir melalui Bloomberg, Senin (20/4/2020).

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini