Konten Premium

Historia Bisnis: Pemerintah Menantang Asumsi Bank Dunia dalam Perdagangan Bebas

Bisnis.com,20 Apr 2020, 16:52 WIB
Penulis: Andya Dhyaksa
Mobil Timor saat sedang diturunkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mobil tersebut dirakit di Korea Selatan untuk kemudian dijual di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Pertengahan dekade 1994, sebuah pernyataan pahit harus diterima Indonesia. Sang penyampai pesan bukan lembaga ecek-ecek. Melainkan, organisasi superbodi, yakni Bank Dunia (World Bank).

Lembaga tersebut memprediksi, negara-negara berkembang, wabilkhusus Indonesia, bakal terkena dampak besar akibat berlakunya General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) cikal-bakal dari World Trade Organization (WTO).

Pernyataan Bank Dunia itu, kira-kira berbunyi, Indonesia bakal memikul kerugian hingga US$1,9 miliar saban tahunnya akibat liberalisasi dagang setelah GATT yang mulai berlaku pada 1 Januari 1994.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini