95 Pesawat Parkir di Bandara AP I, Milik Garuda Paling Banyak

Bisnis.com,20 Apr 2020, 18:38 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat terdapat 95 unit pesawat yang melakukan parkir longstay di 11 bandara yang dikelolanya, milik Garuda Indonesia paling banyak.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan data tersebut adalah posisi hingga 17 April 2020. Adapun, periode longstay pesawat milik sejumlah maskapai tersebut tidak ditentukan.

"Jumlah pesawat yang parkir longstay di masing-masing bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 30 pesawat, Bandara Juanda Surabaya sebanyak 19 pesawat, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 12 pesawat, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan sebanyak 5 pesawat, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo sebanyak 4 pesawat, dan Bandara Adi Soemarmo Solo sebanyak 3 pesawat," kata Faik dalam siaran pers, Senin (20/4/2020).

Dia menambahkan terdapat pula pesawat parkir di Bandara Lombok Praya sebanyak 5 pesawat, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin sebanyak 8 pesawat, Bandara Sam Ratulangi Manado sebanyak 7 pesawat, Bandara Pattimura Ambon sebanyak 1 pesawat, dan Bandara Frans Kaisisepo Biak sebanyak 1 pesawat.

Sementara itu, berdasarkan data hingga 17 April, maskapai yang memarkirkan pesawatnya untuk periode panjang, yaitu Garuda Indonesia sebanyak 27 pesawat, AirAsia Indonesia sebanyak 13 pesawat, Citilink sebanyak 8 pesawat, Nam Air sebanyak 3 pesawat, dan Lion Air sebanyak 21 pesawat.

Selain itu, Wings Air sebanyak 11 pesawat, Batik Air sebanyak 8 pesawat, Travira sebanyak 1 pesawat, Pegasus sebanyak 1 pesawat, Transnusa sebanyak 1 pesawat, Aviastar sebanyak 1 pesawat, dan Airfast Indonesia sebanyak 1 pesawat.

Pihaknya juga terus melakukan evaluasi berkala terhadap penyesuaian operasional di 15 bandara kelolaanya akibat pandemi virus corona. Masa penyesuaian operasional di beberapa bandara diperpanjang dari Mei 2020 sampai Juli 2020.

Hal ini dilakukan guna membantu mencegah penyebaran Covid-19 dan sebagai upaya corrective action dalam menghadapi penurunan pergerakan penumpang pesawat yang sangat drastis.

"kami berupaya tanggap dalam menyikapi perkembangan situasi pandemi Covid-19 yang cukup dinamis ini dengan melakukan evaluasi berkala terhadap penyesuaian operasional 15 bandara kami," ujarnya.

Pihaknya tidak akan menutup bandara karena masa penyesuaian operasional ini diperpanjang jika memang situasi pandemi masih belum menunjukkan indikasi ke arah perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini