Berantas Mafia Impor, Susi Pudjiastuti Usul Kemendag dan Kemenperin Ditiadakan

Bisnis.com,21 Apr 2020, 21:28 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Susi Pudjiastuti bertemu Menteri BUMN Erick Thohir./Instagram @erickthohir

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengusulkan agar pemerintah sebaiknya meniadakan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian jika ingin memberantas mafia impor.

Hal tersebut disampaikan Susi melalui akun twitternya @susipudjiastuti, Selasa (21/4/2020). Pernyataan tersebut disampaikannya untuk menanggapi pemberitaan mengenai Menteri BUMN Erick Thohir yang tengah sibuk memberantas mafia impor alat kesehatan.

“Pemerintah/Pak Erick Thohir bisa lebih mudah memberantas mafia impor, kalau Departemen Perdagangan ditiadakan saja. Juga Perindustrian. Jadikan kedirektoratan di Deplu,” tulis Susi melalui akun twitternya.

Menurut Susi, jika langkah itu dilakukan maka upaya pemerintah untuk memberantas mafia impor akan menjadi lebih mudah. 

“Semua akan lebih mudah dan murah. Mohon maaf kalau tidak berkenan,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan ketergantungan Indonesia terhadap impor alat kesehatan dan bahan baku, karena industri terjebak oleh praktek-praktek kotor.

Dia menilai wabah Virus Corona baru atau Covid-19 merupakan peluang bagi negara-negara yang berkomitmen mengkonsolidasikan segala kekuatannya untuk menjaga rantai pasok atau supply chain negara tersebut. 

"Kalau kita melihat dari studi yang dilakukan majalah The Economist terbaru justru dengan adanya Covid-19 ini merupakan kesempatan bagi negara-negara yang memiliki komitmen mengonsolidasikan segala kekuatannya untuk bisa menjaga supply chain negara tersebut," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis (16/4/2020). 

Menteri BUMN itu menyampaikan bahwa sudah waktunya bangsa Indonesia mengkonsolidasikan semua kekuatannya untuk bisa menjaga rantai pasokannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini