Bisnis.com, JAKARTA -- PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOM Finance) per akhir Maret 2020 memiliki utang bank senilai Rp1,6 triliun dan utang obligasi senilai Rp1,6 triliun dengan periode jatuh tempo hingga Desember 2020.
Bagaimana strategi perseron untuk melunasi utang (liabilitas) yang akan jatuh tempo pada tahun ini?
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia pada Senin (20/4/2020), perseroan menyebutkan ada empat langkah yang akan ditempuh.
"Strategi untuk pelunasan liabilitas yang akan jatuh tempo pada 2020 di antaranya menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan tahap 3 dengan sisa limit yang tersedia senilai Rp2,7 triliun sampai dengan Desember 2020," demikian keterangan pada surat yang ditandatangani oleh Direktur/Corporate Secretary WOM Finance Zacharia Suantadiredja.
Emiten dengan kode saham WOMF ini juga akan melakukan kerja sama dengan bank-bank. Hingga saat ini perseroan memiliki plafon pembiayaan senilai Rp475 miliar yang diperoleh dari beberapa bank.
Selain itu, perseroan juga melakukan pembiayaan bersama (joint financing) dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. selaku induk perusahaan.
"Kami pun memastikan kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik, khususnya pada sisi penagihan."
Perseroan juga menyatakan kondisi likuiditas, khususnya mengenai kemampuan pelunasan utang atau liabilitas yang akan jatuh tempo pada 2020 dalam kondisi cukup baik.
Dalam laporan posisi keuangan 31 Maret 2020, perusahaan memiliki kas dan setara kas senilai Rp936 miliar.
Sementara itu, dalam rangka pemulihan akibat adanya penurunan pendapatan dari sisi pembiayaan maupun penagihan di tengah pandemi corona, WOM Finance memliki strategi yang disertai timeline yang akan dilakukan ke depan.
Strategi tersebut di antaranya melakukan efisiensi biaya operasional dengan pelaksanaan work from home, split operation, pengurangan jam kerja operasional dan mengurangi kegiatan operasional, seperti perjalanan dinas, pelatihan, promosi, dan lainnya.
Perseroan pun menutup sementara kegiatan operasional di 40 KSKC sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan implementasi pengaturan mekanisme shifting karyawan/WFH. Tenaga penjual dan surveyor dialokasikan untuk membantu proses penagihan dan restrukturisasi melalui telepon dan kunjungan.
Selain itu, WOMF fokus dalam membantu konsumen yang terdampak atas Covid-19 dengan restrukturisasi kewajiban konsumen sesuai dengan arahan OJK dan Pemerintah serta melakukan kegiatan corporate social responsibility (CSR) dengan membagikan bantual sosial berupa sembako di kantor cabang induk perusahaan kepada konsumen dan masyarakat.
Seluruh strategi-strategi tersebut sudah dijalankan oleh perusahaan sejak awal April 2020 dan akan terus berjalan serta dilakukan evaluasi secara berkala
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel