Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Permata Tbk. ditutup melemah pada perdagangan Selasa (21/4/2020) pasca pengumuman perubahan harga akuisisi oleh Bangkok Bank.
Harga saham bank dengan ticker BNLI tersebut turun 3,98 persen dibandingkan dengan harga penutupan hari sebelumnya ke level Rp1.205 per saham. Pada pembukaan perdagangan, harga saham Bank Permata juga terkoreksi ke Rp1.240 dari harga penutupan Senin (20/4/2020) yang berada di angka Rp1.255.
Saham BNLI diperdagangkan di rentang harga Rp1.170 hingga Rp1.255 pada perdagangan hari ini, dengan volume perdagangan sebesar 21,25 juta. Harga rerata saham Bank Permata berada di angka Rp1.202,59.
Bank Permata memiliki price earning ratio (PER) sebesar 22,31 dan kapitalisasi pasar senilai Rp33,79 triliun.
Sebelumnya, pada Senin (20/4/2020), PT Astra International Tbk. selaku pemegang saham Bank Permata, mengumumkan perubahan harga jual beli.
Penandatanganan amandement to conditional share purchase Agreement (CSPA) tersebut dilakukan oleh Astra International bersama Standard Chartered Bank dan Bangkok Bank Public Company Limited.
Dalam perjanjian jual beli saham bersyarat kali ini, harga beli Bank Permata berubah dari sebelumnya 1,77 kali price to book value (PBV) menjadi 1,63 kali PBV.
Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Tiffani mengatakan penyesuaian harga bergantung pada penyelesaian transaksi pada atau sebelum 30 Juni 2020.
“Jika hal tersebut tidak terjadi, maka amandement letter tersebut menjadi batal dan tidak berlaku, sehingga ketentuan yang nerlaku adalah CSPA awal,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/4/2020).
Sementara itu, bursa saham di Thailand merespons positif atas keputusan tersebut. Berdasarkan data penutupan bursa efek Thailand (The Stock Exchange of Thailand), harga saham Bankok Bank PCL pada perdagangan Senin (20/4/2020) ditutup menguat sebesar 3,48 persen atau naik 4 bath menjadi 119 bath Thailand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel