Ekonomi Terdampak Covid-19, Missouri Tuntut Ganti Rugi ke China

Bisnis.com,22 Apr 2020, 19:36 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Missouri menjadi negara bagian Amerika Serikat pertama yang menuntut pemerintah China atas penanganannya terhadap virus Corona atau Covid-19 yang berasal dari kota Wuhan telah menyebabkan kerugian ekonomi di negara bagian tersebut.

Gugatan perdata yang diajukan di pengadilan federal oleh Jaksa Agung Missouri Eric Schmitt itu menyebut faktor kelalaian sebagai salah satu tuntutan. Gugatan itu menyebutkan Missouri dan penduduknya telah menderita kerugian ekonomi puluhan miliar dolar AS dan meminta kompensasi tunai.

"Pemerintah China berbohong kepada dunia tentang bahaya dan sifat menular Covid-19, membungkam pelapor dan tidak banyak menghentikan penyebaran penyakit," kata Schmitt, seorang Republikan, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Huffingtonpost.com, Rabu (22/4/2020).

Dia menyatakan pemerintah China harus bertanggung jawab atas tindakannya dalam penanganan Covid-19. Gugatan itu juga menuduh pemerintah China memperburuk pandemi dengan menimbun masker dan peralatan pelindung pribadi lainnya.

Presiden Donald Trump, yang juga seorang Republikan, awalnya memuji China dan mitranya Xi Jinping atas tanggapan resmi terhadap wabah itu. Sejak itu wabah tersebut menyebar dan menginfeksi lebih dari 2,5 juta orang di seluruh dunia.

Para pejabat senior AS menyebutnya sebagai "virus China" dan dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan retorika mereka. China juga sudah menghadapi tuntutan hukum serupa yang diajukan di pengadilan AS atas nama pemilik bisnis.

Sementara itu, jumlah korban meninggal di Missouri mencapai 189 orang dengan jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 5.941, sedangkan di AS jumlah kematian akibat wabah Covid-19 telah mencapai 45.373 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini