KABAR EMITEN: Biaya Himpun Dana Kian Mahal, INAF Bisa Kembali Profit

Bisnis.com,22 Apr 2020, 07:24 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
GEDUNG KEMENTERIAN BUMN Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai yield surat utang dan kinerja emiten farmasi, di antaranya, menjadi topik halaman market dan portofolio edisi harian Bisnis Indonesia, Rabu (22/4/2020).

Berikut perincian topiknya:

Biaya Himpun Dana Kian Mahal. Biaya penghimpunan dana atau cost of fund surat utang korporasi Indonesia dalam tren kenaikan sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona baru atau COVID-19.

Mitigasi Risiko Utang BUMN. Emiten pelat merah dibayangi oleh risiko melemahnya kemampuan melunasi kewajiban utang sejalan dengan risiko menyusutnya pendapatan akibat perekonomian yang terpukul pandemi virus corona.

Emiten Migas Bergeming. Emiten yang aktivitas bisnisnya terkait dengan minyak belum mengambil langkah revisi target kendati harga minyak mentah anjlok cukup dalam hingga sempat menyentuh level harga negatif pada perdagangan Selasa (21/4).

INAF Bisa Kembali Profit. Upaya emiten alat kesehatan dan farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) memperbaiki kinerja keuangan bakal membuahkan hasil dengan mencetak profit setelah 3 tahun merugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini