PLN Bakal Kehilangan Pendapatan Rp35 Triliun

Bisnis.com,22 Apr 2020, 15:21 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Zulkifli Zaini/ Istimewa - PLN

Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan permintaan atau konsumsi listrik sebesar 9,7 persen akibat pandemi virus corona (Covid-19) akan berdampak pada pendapatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan setiap penurunan 1 persen permintaan listrik, maka berdampak pada penurunan pendapatan PLN sebesar Rp2,8 triliun.

"Kalau kenyataannya penurunan demand listrik 10 persen, dampak ke pendapatan PLN sebesar Rp28 triliun," ujarnya dalam rapat kerja secara virtual bersama Komisi VII DPR, Rabu (22/4/2020).

Penjualan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) ditargetkan sebesar Rp256,7 triliun.

Dengan asumsi penurunan permintaan listrik sebesar 9,7 persen yang diajukan ke pemegang saham, maka penjualan perusahan akan berkurang sebesar Rp35 triliun atau menjadi Rp221,5 triliun.

"Itu yang terjadi akibat penurunan pada penjualan kami. Terkait pendapatan usaha, itu berbeda karena pendapatan usaha digabung dengan subsidi," katanya.

Lalu pendapatan usaha dalam RKAP diproyeksikan mencapai Rp301 triliun. Dengan asumsi penurunan demand listrik turun 9,7 persen, maka akan berdampak turunnya pendapatan usaha menjadi Rp257 triliun.

Saat ini, kapasitas terpasang nasional mencapai 66,8 giga watt (GW). Untuk sistem Jawa-Bali kemampuan dayanya mencapai 37 GW dengan beban puncak yang mencapai 28 GW.

Sistem Jawa-Bali, lanjutnya, 72 persen dari PLN atau dengan kata lain revenue PLN sebesar 72 persen berasal dari sistem Jawa-Bali. 

PLN pun sedang melakukan kajian dan mencari opsi untuk meminimalkan akibat dari penurunan permintaan listrik agar tak berdampak pada operasional PLN.

"Kami akan sampaikan nanti opsi-opsinya,"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini