India Buka Akses Jalan di Himalaya

Bisnis.com,23 Apr 2020, 18:30 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Area Pegunungan Himalaya./NG

Bisnis.com, JAKARTA - India telah membuka akses baru di kawasan yang disengketakan di perbatasan wilayahnya dengan China untuk memungkinkan pergerakan pasukan dan artileri yang lebih cepat.

Langkah ini dianggap akan memicu potensi lain yang mengganggu hubungan antara kedua negara tetangga yang bersenjatakan nuklir.

Dilansir melalui Bloomberg, jembatan baru yang dapat menopang berat hingga 40 ton dibangun di Arunachal Pradesh, kawasan terpencil di timur laut India.

Wilayah ini diklaim oleh China dan berdekatan dengan lokasi bentrokan sebelumnya. Beberapa sumber melaporkan bahwa intrusi perbatasan telah meningkat 50 persen pada tahun 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

”Bagian perbatasan itu selalu memiliki kecenderungan gesekan antara India dan China. Kurangnya konektivitas yang andal adalah kerentanan,” kata Nitin Gokhale, pakar urusan strategis yang berbasis di New Delhi, seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (23/4).

Menurutnya, jembatan baru dan peningkatan kapasitas jalan dapat mengatasi gesekan dan memastikan pasokan untuk pasukan tidak terganggu.

Akses baru ini didirikan di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara setelah Beijing menuduh India memblokir perusahaannya di negara Asia Selatan. Sebelumnya, New Delhi memperketat undang-undang bagi investor asing untuk mengakuisisi perusahaan lokal.

Jembatan ini juga terletak di wilayah yang konflik militer berbulan-bulan pada tahun 2017 di atas dataran tinggi Doklam, yang diklaim oleh China dan Bhutan, sekutu India.

Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, India meningkatkan infrastrukturnya di sepanjang perbatasan dengan klaim bertujuan pengembangan daerah perbatasan terpencil.

Jembatan baru yang dibuka oleh India juga melewati salah satu rute akses utama Angkatan Darat China ke India dari Tibet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini