Bursa India Reli, Saham Perusahaan Minyak Bersinar

Bisnis.com,23 Apr 2020, 13:05 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India terus menguat di tengah tanda-tanda meredanya wabah penyakit virus corona (Covid-19) secara global.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex menguat 0,5 persen ke level 31.535,41 pada perdagangan Kamis (23/4/2020) pukul 09.39 pagi waktu Mumbai, sedangkan indeks NSE Nifty 50 bertambah 0,6 persen.

Kedua indeks saham acuan tersebut memperpanjang relinya setelah naik lebih dari 2 persen pada Rabu (22/4/2020).

Sebanyak 17 dari 19 sub-indeks sektor, yang dimpun BSE Ltd., melonjak, dipimpin indeks perusahaan-perusahaan logam. Harga minyak berjangka bergerak ke posisi lebih tinggi setelah turun gila-gilaan pada awal pekan ini.

Saham Oil & Natural Gas Corp. yang naik 5,4 persen pun menjadi pendorong terbesar untuk penguatan Sensex, sementara saham Titan Co. mencatat penurunan terbesar yakni 2,4 persen.

Angka kematian di negara bagian New York tercatat mencapai laju terendahnya sejak awal April pada Rabu (22/4/2020). Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan dia berencana bekerja sama dengan Connecticut dan New Jersey untuk membangun "pasukan pelacak" yang akan merunut penyebaran virus.

Sementara itu, California mengumumkan upaya yang sama sebagai langkah untuk membuka kembali aktivitas perekonomian.

Meski demikian, Amit Khurana, kepala penelitian ekuitas di Dolat Capital Market Pvt. di Mumbai, mengatakan volatilitas masih cukup tinggi.

“Ini akan terus terjadi selama beberapa pekan ke depan sampai kita mendapatkan kejelasan tentang bagaimana jalan keluar dari lockdown akan berjalan. Di tahap ini, segalanya sangat tidak pasti,” tutur Amit, seperti dilansir melalui Bloomberg.

Dengan musim rilis laporan laba kuartalan yang tengah berlangsung, perusahaan penyedia infrastruktur Bharti Infratel Ltd. dijadwalkan untuk mengumumkan hasilnya hari ini.

Sejauh ini, empat perusahaan dalam Nifty 50 telah melaporkan laba kuartalan mereka. Hanya sedikit di antaranya yang menyampaikan prospek ke depan karena arah yang tidak pasti dari pandemi virus corona dan perpanjangan shutdown.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini