Tangani Covid-19 Tanpa Korban Jiwa, Vietnam Renggangkan Lockdown

Bisnis.com,24 Apr 2020, 13:11 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Contoh mobile decontamination chamber (MDC) yang diterapkan di Vietnam./Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Vietnam mulai merenggangkan aturan penutupan wilayahnya atau lockdown berskala nasional pada Kamis pekan ini.

Berdasarkan data www.worldometers.info per Kamis (24/4/2020), pemerintah Vietnam hanya mencatat 268 kasus di mana 224 kasus sudah dinyatakan sembuh.

Dilansir dari Los Angeles Times, pemerintah Vietnam mengizinkan warganya untuk berpergian, menggunakan kembali angkutan umum dan melakukan penerbangan domestik untuk pertama kalinya sejak dalam tiga minggu terakhir.

“Namun mengingat negara di bagian asia selatan masih dalam karantina wilayah, masyarakat tetap diwajibkan menggunakan masker di tempat umum, berkumpul tidak lebih dari 20 orang, sekolah-sekolah akan tetap tutup untuk beberapa minggu ke depan dan penerbangan internasional masih ditangguhkan,” kata pejabat pemerintah setempat.

Sejak pemerintah menetapkan penutupan wilayah berskala nasional pada 1 April lalu, Vietnam hanya mencatat peningkatan kasus relatif kecil yakni 268 dan tidak adanya angka kematian.

“Sejumlah bagian dunia masih terinfeksi, dengan demikian resiko penyebaran masih tetap berlanjut kepada kami,” kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, Minggu ini.

Sebelumnya, pemerintah Vietnam juga menjalankan karantina ketat terhadap wilayahnya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintah Kota Ho Chi Minh tengah bahkan mengupayakan persetujuan Perdana Menteri Vietnam untuk menghentikan operasi Pou Chen Corp., pembuat sepatu atletik terbesar di dunia.

Pemerintah kota yang memiliki pasien virus Corona kedua terbanyak setelah Hanoi mengkhawatirkan penyebaran virus ini akan meluas jika operasi pabrik yang mempekerjakan 70.000 karyawan itu tidak dihentikan.

Pou Chen merupakan produsen sepatu atletik dan kasual terbesar di dunia, juga melayani merek internasional seperti Nike, Adidas, dan New Balance. Kelompok ini memproduksi lebih dari 300 juta pasang sepatu per tahun dan menyumbang sekitar 20 persen dari nilai grosir gabungan dari pasar sepatu atletik dan kasual global bermerek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini