Bursa India Melorot, Investor Jual Aset Jelang Akhir Pekan

Bisnis.com,24 Apr 2020, 12:58 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India turun tajam pada perdagangan siang ini, Jumat (24/4/2020), saat investor ramai-ramai melepaskan aset berisiko menjelang akhir pekan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex merosot 1,2 persen ke level 31.475,83 pukul 09.54 pagi waktu Mumbai. Indeks NSE Nifty 50 juga terkoreksi dengan besaran yang sama.

Koreksi kedua indeks saham acuan di India tersebut mengakhiri rally dua hari berturut-turut sebelumnya sebesar lebih dari 3 persen sekaligus mengurangi penguatan untuk pekan ini.

Sebanyak 11 dari 19 sub-indeks sektor, yang dihimpun BSE Ltd., melemah, dipimpin indeks perusahaan-perusahaan finansial dan perbankan.

Saham HDFC Bank Ltd. yang turun 2,4 persen menjadi penekan terbesar untuk pelemahan Sensex, sementara saham Bajaj Finance Ltd. mencatat penurunan terbesar yakni 5,3 persen. Sebaliknya, saham Larsen & Toubro Ltd. yang naik 2,2 persen mencatat kenaikan terbesar.

Sensex telah melonjak lebih dari 6 persen sejauh ini pada bulan April, menuju kenaikan bulanan pertamanya sepanjang tahun ini, setelah Negeri Hindustan mencabut sebagian lockdown yang telah diberlakukan demi membendung pandemi virus corona (Covid-19).

Arus keluar dana asing pun telah melambat pada bulan April, dengan transaksi senilai US$456 juta sejauh ini dibandingkan dengan penarikan sebesar US$8,4 miliar pada bulan Maret.

“Akan ada aksi ambil untung dan bargain hunting. Ada pula yang berpandangan negatif di pasar sehingga melakukan short covering,” ujar Sanjiv Bhasin, ahli strategi dan direktur di IIFL Securities Ltd., Mumbai, dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/4/2020). 

Dengan musim laporan kinerja kuartalan yang sedang berlangsung, IndusInd Bank Ltd. dan Hindustan Unilever Ltd. dijadwalkan untuk merilis hasilnya pekan depan.

Sejauh ini, lima perusahaan dalam Nifty 50 telah melaporkan laba kuartalan mereka. Hanya sedikit di antaranya yang menyampaikan prospek ke depan karena arah yang tidak pasti akibat pandemi virus corona dan perpanjangan shutdown.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini