Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) siap memberikan bantuan bagi koperasi yang membutuhkan likuiditas.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo. Dia menjelaskan bahwa terkait bantuan likuiditas, pihaknya siap untuk memberikan bantuan bagi koperasi-koperasi yang mengalami peningkatan pencairan dana.
Menurut Supomo, sebagian besar koperasi mengajukan bantuan untuk Mei dan Juni 2020, bukan saat ini. Hal tersebut karena koperasi masih memiliki likuiditas meskipun mulai terdapat gangguan akibat Covid-19, tetapi bantuan diajukan agar likuiditas dapat tetap terjaga setelahnya.
"Mereka rata-rata juga pinjamannya nanti, [untuk] Mei-Juni, kayak semacam untuk recovery-nya dia [setelah arus penarikan saat ini]. Kalau untuk survival-nya dia kayaknya bisa mengajukan bantuan," ujar Supomo pada Kamis (23/4/2020).
Meskipun begitu, Supomo belum dapat menjelaskan berapa likuiditas yang diperlukan oleh koperasi saat ini. Pendataan itu bukan hanya dilakukan untuk mencari tahu besaran likuiditas, tetapi juga menyortir koperasi mana yang layak untuk mendapatkan bantuan.
Di sisi lain, Supomo menjelaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah akan memberikan kemudahan bantuan bagi koperasi-koperasi karena adanya pandemi. Kemudahan tersebut menurutnya akan didorong meskipun LPDB memiliki keterbatasan dana.
"Rata-rata yang mengajukan [bantuan] kepada LPDB minta dipermudah, dalam kondisi seperti ini [pandemi] mereka paham, apalagi yang berkaitan dengan aspek legal, notaris. Jujur LPDB banyak keterbatasan dana, untuk menambah itu kami harus meminta kepada APBN, semua tahu kan bagaimana APBN sekarang," ujarnya.
Sementara itu, pengambilan simpanan dari koperasi diperkirakan akan melonjak seiring tekanan kondisi ekonomi dan faktor sentimen dari sejumlah kasus gagal bayar. Koperasi simpan pinjam dinilai harus mempersiapkan likuiditasnya.
Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Rully Indrawan menjelaskan bahwa pada hari ini pihaknya telah menggelar pertemuan dengan sejumlah koperasi simpan pinjam untuk membahas praktik koperasi saat ini. Seluruh koperasi menyatakan bahwa terdapat sejumlah kendala dalam praktik usaha.
Menurut Rully, kendala yang terjadi saat ini misalnya adanya imbauan physical distancing yang membuat pengurus koperasi sulit menemui anggotanya untuk menagih iuran. Selain itu, peningkatan permintaan anggota untuk menarik simpanannya turut menjadi kendala bagi operasional koperasi.
"Kalau dulu menjelang puasa dan lebaran permintaan anggota untuk mengambil simpanannya itu sudah diantisipasi [oleh pengurus koperasi], tetapi kondisi saat ini kemungkinan permintaan dari anggota untuk pengambilan dana akan membesar dan belum terantisipasi," ujar Rully
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel