10 Saham Top Losers Sepekan, Bank Maspion (BMAS) Paling Tertekan

Bisnis.com,25 Apr 2020, 12:00 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA --  Sejumlah saham tercatat mengalami penurunan harga perdagangan di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 2,99 persen sepanjang perdagangan sepekan ini, 20 April – 24 April 2020.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Bisnis, Sabtu (25/4/2020), saham Bank Maspion Indonesia Tbk. tercatat mengalami penurunan harga paling signifikan.

Saham berkode emiten BMAS tersebut tercatat mengalami penurunan harga 30,00% menjadi Rp280 per lembar saham. Pada akhir pekan sebelumnya, bank yang akan melepas 30,01% sahamnya ke perusahaan Thailand ini masih memperdagangkan sahamnya di harga Rp400 per lembar saham.

Aesler Grup Internasional Tbk. menyusul di posisi kedua sebagai saham dengan penurunan harga 29,38% menjadi Rp250 per lembar saham. Posisi ketiga, Kresna Graha Investama Tbk. dengan penurunan harga saham 29,33% menjadi Rp147 per lembar saham.

Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. menjadi saham dengan penurunan harga saham keempat terbesar yakni 29,25% menjadi Rp150 per lembar saham. Posisi kelima, Jasnita Telekomindo Tbk. dengan penurunan harga saham 29,20% menjadi Rp177 per lembar saham.

Selanjutnya, Envy Technologies Indonesia Tbk. mengalami penurunan harga saham 29,19% menjadi Rp131 per lembar saham. Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. berada di posisi ketujuh dengan penurunan harga saham 29,06%.

Posisi kedelapan, Multifiling Mitra Indonesia Tbk. dengan penurunan harga saham 28,99% menjadi Rp600 per lembar saham. Selanjutnya, Steady Safe Tbk. mengalami penurunan harga saham 27,78% menjadi Rp182 per lembar saham.

Posisi terakhir, Kapuas Prima Coal Tbk.  dengan penurunan harga saham 26,06% menjadi Rp139 per lembar saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini