Apindo: Selama Pandemi, Industri Pariwisata Rugi Rp21 Triliun!

Bisnis.com,26 Apr 2020, 20:13 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan keterangan pers mengenai dampak virus corona pada sektor pariwisata, di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Sektor pariwisata nasional berpotensi kehilangan devisa senilai US$530 juta akibat adanya virus corona. Kemenparekraf merencanakan insentif tiket pesawat untuk mendorong peningkatan wisatawan nusantara. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Industri pariwisata diklaim menanggung kerugian setidaknya US$1,5 miliar atau setara Rp21 triliun sejak Januari 2020 akibat pandemi Covid-19. Angka tersebut terdiri dari risiko kerugian akibat kehilangan pendapatan dari turis China senilai US$1,1 miliar dan sisanya US$400 juta dengan nilai kerugian dari wisatawan asal negara lain.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyebut, sejak pandemi tersebut merebak, tingkat hunian kamar hotel atau okupansi hotel klasifikasi bintang rata-rata hanya menembus 49,2 persen. 

“Daerah-daerah tujuan pariwisata yang paling merasakan jumlah wisatawan yaitu Manado, Bali, dan Batam. Data Kemenparekraf, hingga pekan kedua April, juga mencatat sebanyak 180 destinasi dan 232 desa wisata di Indonesia ditutup,” dalam diskusi Senior Kadin bertajuk Mencari Terobosan Recovery Dunia Usaha dan Ekonomi Masa Pandemi dan Saran bagi Pemerintah Pusat & Daerah, Minggu (26/4/2020), malam.

Hariyadi, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), juga mengatakan saat ini setidaknya 1.674 hotel dan 500 restoran di Indonesia sudah berhenti beroperasi. 

Dampaknya, sebut Hariyadi, beberapa hotel sudah melakukan penawaran cuti hingga merumahkan pekerja hariannya. Adapun, pekerja kontrak dan tetap tetap diberikan waktu kerja secara bergiliran.

“Hal ini dilakukan perusahaan agar cashflow, tetap terjaga di mana saat ini perusahaan perhotelan mencoba untuk menjaga pengeluaran untuk pekerja di angka 50 persen dari periode biasanya,” tegasnya.

Sekadar catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari-Februari 2020 hanya 2,16 juta orang atau turun 11,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kunjungan yang tercatat di BPS per Februari 2020 juga tercatat anjlok 28,85 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini