Belum Realisasi Buyback, Antam (ANTM) Masih Pantau Kondisi Pasar

Bisnis.com,26 Apr 2020, 16:08 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengaku belum merealisasikan buyback saham.

SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa perseroan masih akan terus memonitor perkembangan kondisi pasar sebelum akhirnya melakukan aksi buyback.

“Secara ketentuan, Antam masih memiliki waktu tiga bulan sejak keterbukaan informasi dilakukan untuk menggelar buyback,” ujar Kunto kepada Bisnis.

Untuk diketahui, ANTM menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar yang berasal dari kas internal untuk menggelar aksi korporasi tersebut. Periode pembelian kembali saham itu pun berlaku pada 17 Maret 2020 hingga 16 Juni 2020.

Pada perdagangan Jumat (24/4/2020), saham ANTM berada di level Rp494, terkoreksi 0,8 persen atau 4 poin. Secara year to date, saham ANTM telah turun 41,19 persen. Pada akhir Maret 2020, saham ANTM sempat anjlok ke level Rp374, level terendah sejak Maret 2016.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan bahwa total realisasi buyback telah mencapai Rp876,09 miliar hingga, Kamis (23/4/2020). Dari total 65 perusahaan yang merencanakan buyback, baru sekitar 64,6 persen yang telah merealisasikan aksi korporasi itu.

Inarno menjelaskan total realisasi buyback oleh BUMN baru senilai Rp181,63 miliar dari total rencana Rp10,15 triliun. Selanjutnya, realisasi dari non-BUMN mencapai Rp694,46 miliar hingga 23 April 2020.

Adapun, BEI mencatat total rencana buyback yang sudah masuk senilai Rp19,13 triliun yang terdiri atas 12 perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan 53 non BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini