Bisnis.com, JAKARTA -- Likuiditas PT Bank BNI Syariah masih dalam jumlah yang aman di tengah kebijakan pemberian restrukturisasi pembiayaan bagi para nasabah terdampak corona (Covid-19).
Corporate Secretary BNI Syariah Bambang Sutrisno mengatakan hingga saat ini restrukturisasi pembiayaan masih berproses. Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, diakuinya sudah ada sejumlah nasabah yang permohonan keringanan pinjamannya telah disetujui.
Menurutnya, kondisi likuiditas BNI Syariah masih aman walaupun menerapkan kebijakan restrukturisasi kredit. Likuiditas yang tergolong aman didukung oleh sumber DPK yang didominasi oleh dana murah atau current account and saving account (CASA).
"Saat ini BNI Syariah mengarahkan nasabah untuk bertransaksi secara digital. Selain untuk meningkatkan fee based juga untuk menjaga kesehatan nasabah dan pegawai bank," katanya, Minggu (26/4/2020).
Perseroan selama kuartal I/2020 mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 16,59 persen yoy dengan penyaluran pembiayaan yang tumbuh sebesar 9,8 persen yoy. Pada periode yang sama, financing to deposit ratio (FDR) tercatat sebesar 71,93 persen.
Diakuinya, saat ini DPK tetap tumbuh meskipun mengalami perlambatan. Kepercayaan nasabah juga masih tinggi sehingga tidak terjadi aktivitas penarikan yang berlebih.
Selain itu, penyaluran pembiayaan juga tetap dilakukan dengan selektif. Saat ini kredit baru fokus di sektor pembiayaan rumah dengan first way out fixed income.
"Kami juga tetap proaktif untuk pemasaran. Meskipun fokus utama adalah perbaikan kualitas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel