Perguruan Tinggi Swasta Minta Insentif

Bisnis.com,27 Apr 2020, 13:36 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi lulusan perguruab tinggi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Dewan Kehormatan Forum Rektor Indonesia sekaligus Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Asep Saefuddin meminta pemerintah membantu perguruan tinggi swasta (PTS) yang saat ini juga terdampak wabah Covid-19.

Dia mengatakan, pemerintah perlu menyiapkan jaring pengaman sosial yang menyasar sektor pendidikan guna menanggulangi dampak negatif wabah corona. 

"Pada saat krisis akibat Covid-19, saya rasa cukup bijak bila ada uluran tangan pemerintah. Ini sama dengan penyaluran bansos tepat sasaran dengan data terpapar dampak tersedia di kampus. Ini juga bisa masuk ke dalam program jaring pengaman sosial untuk sektor pendidikan," ujar Asep seperti dikutip dari Antara, Senin (27/4/2020).

Menurutnya, pemerintah dapat membantu dengan memberikan hibah atau bantuan biaya pendidikan. Hal itu dikarenakan PTS, sudah cukup lama membantu pendidikan bagi warga negara tanpa banyak bantuan dari pemerintah.

Asep menambahkan sejumlah PTS kesulitan dalam membayar gaji pegawai dan dosennya. Hal itu dikarenakan sumber pendapatan PTS yang berasal dari mahasiswa terganggu karena kesulitan ekonomi yang dialami orang tua mahasiswa.

Selain itu, menurut dia, kegiatan pembelajaran yang basisnya digital juga tentu menyedot biaya pulsa cukup besar. Ujung-ujungnya, mahasiswa tidak mampu bayar yang berakibat pada pendapatan PTS.

Dia mengatakan bagi perguruan tinggi negeri (PTN), hal itu tidak terlalu berpengaruh karena penggajian masih ditangani negara. Meskipun negara juga terdampak akibat Covid-19.

"Dengan bantuan yang diberikan kepada PTS, pemerintah dapat meminta jaminan PTS agar perkuliahan tetap berjalan melalui daring," ujar dia.

Untuk mahasiswa, dia juga meminta untuk diberikan kelonggaran pembayaran biaya pendidikan. Dia menilai, krisis akibat Covid-19 harus ditangani bersama dan harus saling membantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini