Permintaan Menurun, Harga CPO Diprediksi Kian Tergelincir

Bisnis.com,27 Apr 2020, 17:42 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pekerja memindahkan tandan buah segar sawit./Sanjit Das-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pemeringkat Fitch Ratings menurunkan proyeksi harga jual minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebesar US$30 per ton pada tahun ini.

Fitch sebelumnya memproyeksikan harga CPO bakal menyentuh level US$550 per ton pada 2020 dan US$575 per ton pada 2021. Akan tetapi proyeksi tersebut diubah menjadi US$520 per ton pada tahun ini dan US$560 pada tahun depan.

Dalam risetnya, Fitch menyebutkan penurunan itu mencerminkan risiko permintaan minyak nabati dan biodiesel yang lebih lemah karena dampak pandemi covid-19. Selain itu penurunan tajam dalam harga minyak mentah juga ikut berpengaruh.

“Ekspektasi kami akan ada pemulihan tajam dari level kuartal IV/2020 pada 2021. Outlook Sektor berubah menjadi negatif  dan kami i merevisi pandangan kami pada sektor ini menjadi negatif dari stabil,” tulis Fitch dalam riset yang dikutip Bisnis, Senin (27/4/2020).

Fitch berpandangan industri CPO menghadapi tantangan dari harga yang lebih rendah serta risiko sisi permintaan karena pandemi virus corona. Harga CPO juga telah turun dari rata-rata sekitar US$730 per ton pada Januari 2020 menjadi di bawah US$550 per ton pada April.

Hal ini mencerminkan permintaan yang lebih rendah. Selain itu, permintaan industri akan CPO juga mengendur karena orang menghindari makan di restoran, yang menggunakan lebih banyak minyak sawit dan produk daripada rumah tangga.

Respons dari sisi produsen CPO kemungkinan rendahnya harga CPO akan memengaruhi produksi, dengan menghambat kemampuan produsen untuk berinvestasi dalam input. Rendahnya stok diharapkan dapat memberikan dukungan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini