Kemenhub Pusatkan Kepulangan TKI di Satu Lokasi

Bisnis.com,27 Apr 2020, 15:03 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) terdampak perpanjangan masa Lockdown di Malaysia tiba di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan Dumai di Dumai, Riau, Jumat (27/3/2020). Sebanyak 64 WNI dari Malaysia tiba di Dumai setelah melakukan transit lewat Tanjung Balai Karimun Kepri akibat terdampak perpanjangan masa Lockdown hingga 14 April 2020 terkait pandemi wabah COVID-19 di negara tersebut./ANTARA FOTO-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan kepulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari 150 perusahaan di tengah pandemi Covid-19 akan difokuskan pada satu titik kedatangan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku sudah banyak berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait situasi terkini penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 ini.

"[Saya] dengan Menteri Luar Negeri [Rento Marsudi] berkoordinasi tentang kebutuhan logistik beberapa negara dan kepulangan tenaga kerja, yang sedang diurus 150 perusahaan swasta prosesnya itu dari macam-macam negara. Di tempat kami sudah selesai, saya usulkan pak Doni Munardo [Kepala BNPB] agar ini satu pintu saja kepulangannya," jelasnya, Senin (27/4/2020).

Dia menuturkan jangan dibiarkan para TKI ini kembali ke Indonesia melalui berbagai pintu masuk di berbagai daerah. Pihaknya juga berkoordinasi secara intensif dengan Kemenlu untuk pemulangan TKI ini.

Budi menegaskan pemerintah menerapkan terdapat enam klaster kepulangan WNI yang bekerja di luar negeri yakni, klaster Amerika Serikat, Jepang, Korea, China, Timur Tengah, dan Eropa.

"Kita hanya menyiapkan satu tempat penerbangan menuju Jakarta. Nanti di Jakarta protokol kesehatan silakan lakukan. Tugas KBRI atau siapapun pihak yang kumpulkan ke titik itu. saya sudah bicara intensif dengan Menlu," ujarnya.

Dia menegaskan pemulangan TKI ini dapat terjadi hingga tiga hari ke depan sehingga persiapan harus matang dan melalui satu pintu masuk dari luar negeri ke Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini