SKK Migas Ungkap Alasan Pan Orient Cabut dari East Jabung

Bisnis.com,28 Apr 2020, 14:39 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (ketiga kanan) didampingi jajaran pejabat SKK Migas menyampaikan keterangan pers capaian kinerja hulu migas 2018 dan target 2019 di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – SKK Migas menyatakan berdasarkan hasil evaluasi pengeboran Anggun-1 di Blok East Jabung tercatat dryhole atau tidak ditemukan potensi migas yang menarik bagi Talisman East Jabung BV dan Pan Orient Energy East Jabung Pte. Ltd.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan atas dasar itu, pada Maret lali Pan Orient menarik diri dari wilayah kerja East Jabung.

Fatar menjelaskan proses pengembangan wk eksplorasi yang dikembangkan sejak 2011 lalu. Tepatnya 21 November 2011 kontrak kerja sama East Jabung disepakati dengan komitmen pasti studi G and G, reprocessing Seismik 2D 200 kilometer, akuisii Seismik 2D dan processing 250 km dan lainnya.

Setelah enam tahun melakukan eksplorasi, pada 2017 terjadi dua pengeboran 2 sumur eksplorasi dengan temuan ditemukan cadangan migas (sumur Ayu-1) dan dryhole (Elok-1).

"Jadi berakhirnya 2019 pengeboran sumur eksplorasi sudah tidak ada lagi komitmen pasti. Itu hanya opsional. Tidak lagi ada kewajiban namun untuk RKAP 2020," katanya, Selasa (28/4/2020).

Fatar mengakui, sewaktu pengeboran eksplorasi diselesaikan, memang muncul harapan cadangan minyak mencapai 100 juta barel. Dari situ, Talisman masuk dan mengakuisisi saham WK East Jabung sebesar 51 persen. 

Menurutnya, dengan adanya kelanjutan pengeboran sumur Anggun-2 dan Cantik tidak diwajibkan. "Kalau sumur itu tidak dryhole bisa diteruskan sumur Cantik-1 dan Angggun-2. Sumur Anggun-1 RKAP 2020 hasil diskusi tidak akan diteruskan. kalau diteruskan juga mungkin tidak ada temuan," ktanya.

Pasalnya pengeboran satu sumur membutuhkan investasi mencapai US$30 juta. Hingga Maret lalu, lanjut Fatar, belum ada pembahasan lanjutan dan surat resmi dari operator WK East Jabung untuk mengembalikan blok migas tersebut.

Maret lalu, Blok East Jabung yaitu Pant Orient Energy Corp. memilih untuk meninggalkan kegiatan operasionalnya karena perusahaan terus mencatatkan kerugian pada proyek itu.

Dalam laporan operasional yang dipublikasikan pada Bursa Toronto, perusahaan migas asal Kanada tersebut menjelaskan bahwa Pant Orient memegang PSC Blok East Jabung dengan porsi kepemilikan 49 persen.

“Operator PSC Jabung Timur telah memberikan pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia tentang penarikan dari PSC Jabung Timur dan Pan Orient menarik diri dari operasi di Indonesia,” tulis manajemen Pan Orient seperti yang dikutip pada Selasa (17/3/2020).

Manajemen menjelaskan, untuk melakukan eksplorasi tersebut, Pan Orient telah mengucurkan investasi senilai $15,1 juta dengan perincian $3,3 juta pada 2018 dan $11,8 juta pada 2019.

Di samping itu, sepanjang 2019, Pan Orient menggenlontorkan belanja modal untuk proyeknya di Indonesia sebesar $12,2 juta, meningkat sebesar 264 persen dibandingkan alokasi belanja modal untuk proyek di Indonesia pada 2018 senilai $3,35 juta.

 Kronologi WK East Jabung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini