Pabrik Diimbau Beli Karet Petani Sumsel, Karet dari Zona Merah Corona Ditolak

Bisnis.com,28 Apr 2020, 11:20 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Petani memanen getah karet di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Dampak wabah virus corona, harga karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan dari Rp17.151 per kilogram menjadi Rp14.950 per kilogram untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen atau turun 12,8 persen sejak 20 Januari lalu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, PALEMBANG – Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru akhirnya melayangkan surat imbauan kepada pabrik karet di provinsi itu agar tetap membeli karet dari petani.

Imbauan tersebut merupakan respon dari kepala daerah provinsi itu menyikapi perkembangan sebaran wabah COVID-19 dan sikap perusahaan dalam mencegah penyebaran virus di lingkungan pabrik karet. 

“Kami mengimbau seluruh pabrik karet agar tetap membeli produksi karet rakyat dan tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19,” kata Deru dalam surat yang ditulis pada Senin, (27/4/2020).

Sebelumnya, diketahui terdapat salah satu pabrik karet besar di Kecamatan Gandus, Kota Palembang, yang sempat menolak karet dari Prabumulih lantaran kota itu dinyatakan zona merah COVID-19.

Deru menjelaskan pabrik tetap harus menerima karet dari petani mengingat begitu besarnya peran komoditas itu terhadap perekonomian masyarakat Sumsel. Dengan demikian, dampak negatif sosial-ekonomi masyarakat dapat terhindari jika produksi karet rakyat tetap dibeli pabrik pengolahan.

“Saya juga mengimbau agar perusahaan crumb rubber lebih peka dan peduli terhadap masyarakat di sekitar pabrik yang terkena dampak corona,” katanya.

Diketahui, karet merupakan komoditas strategis di Sumsel. Kebun karet di provinsi itu hampir 95 persen diusahakan oleh rakyat. Produksi petani tersebut, kata gubernur, sangat membutuhkan industri pengolahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini