Narasi Sains Perlu Digunakan Dalam Pemberitaan Covid-19

Bisnis.com,28 Apr 2020, 17:59 WIB
Penulis: Devi Sri Mulyani
Data yang didapatkan jurnalis harus didasarkan pada sains. Namun, jurnalis masih menemukan beberapa kendala dalam liputan sains./Ilustrasi-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sekjen Society Of Indonesian Science Journalist, SISJ, Dewi Safitri mengungkapkan data yang didapatkan jurnalis harus didasarkan pada sains. Namun, jurnalis masih menemukan beberapa kendala dalam liputan sains.

“Dari sisi internal, kemampuan jurnalis kurang memadai apalagi dalam hal kemampuan finansial atau kapital media. Dari sisi eksternal, jaringan saintis belum mapan dan angka pembaca yang relatif kecil serta isu sains lokal kurang menarik” jelas Dewi Safitri dalam webinar, Selasa (28/4/2020).

Terkait kerja jurnalis dalam menulis berita pandemi Covid-19, Dewi menegaskan bahwa liputan sains harus berjalan terus,

“Kita harus mencari minimal data pembanding. Alternatif pembanding ini, mana data yang bisa memberikan kejelasan.” ujar Dewi.

Saat ini jurnalis juga menemukan beberapa problem dalam liputan pandemi Covid-19, seperti data otoritas tidak terpecaya, hoax dan sains abal-abal. Selain itu media juga harus menghadapi tuduhan menyebarkan panik dan ketakutan.

Untuk itu, ujar Dewi, di tengah pemberitaan pandemi Covid-19 yang masif, diperlukan ketepatan data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini