Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan memperkirakan ekonomi kota akan terkontraksi pada kisaran 4 persen-7 persen sepanjang tahun ini di tengah pandemi global virus corona (Covid-19).
Proyeksi ini jauh lebih buruk dari estimasi awal yang dia sampaikan pada Februari 2020 lalu dengan kisaran produk domestik bruto 2020 sebesar -1,5 persen hingga 0,5 persen.
"Pembacaan produk domestik bruto kuartal pertama yang jatuh tempo pada 4 Mei mungkin lebih buruk daripada yang dialami Hong Kong selama krisis keuangan global dan gejolak keuangan Asia," kata Chan kepada Dewan Legislatif seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (29/4).
Catatan Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, menunjukkan ekonomi kota tersebut turun 8,3 persen pada kuartal III/1998 dan 7,8 persen pada kuartal I/2009, yang merupakan dua pembacaan kuartalan terburuk untuk ukuran data tahun-ke-tahun sejak 1974.
Hong Kong telah terperosok dalam resesi sejak paruh kedua tahun lalu akibat kerusuhan politik memicu penurunan ritel, pariwisata dan layanan bahkan sebelum virus mewabah.
Langkah-langkah pembatasan sosial untuk memerangi virus corona hanya memperburuk keadaan.
Iris Pang, kepala ekonom Cina yang lebih besar dengan ING Bank NV di Hong Kong, memperkirakan kontraksi ekonomi 10% untuk kuartal I/2020. Dia juga melihat pengangguran meningkat hingga 10 persen tahun ini.
"Bisnis pariwisata, ritel, dan katering Hong Kong terpukul dua kali, pertama oleh aksi protes tahun lalu dan Covid-19," katanya.
Ancaman kembali berlangsungnya aksi protes anti-pemerintah seperti tahun lalu, begitu virus itu memudar, akan semakin menekan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel