Kasus Transmisi Lokal Covid-19 di Bali Melonjak

Bisnis.com,29 Apr 2020, 04:01 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Ilustrasi penanganan pasien virus corona./Antara

Bisnis.com, DENPASAR – Terdapat lonjakan penambahan kasus transmisi lokal di Bali sebanyak 12 orang yang berasal dari dua kabupaten, yakni delapan orang dari Kabupaten Bangli dan empat dari Kabupaten Karangasem, setelah sehari sebelumnya tidak terdapat penambahan kasus trasmisi lokal.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra mengatakan pertambahan kasus positif pada Selasa (28/4/2020) cukup tinggi dan tidak pernah terjadi sebelumnya di Pulau Dewata.

Delain kasus transmisi lokal, juga terdapat penambahan kasus imported case dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak sembilan orang.

Penambahan kasus transmisi lokal baru ini karena sebelumnya pernah melakukan kontak langsung dengan orang yang positif, yakni PMI yang pulang dan melakukan karantina mandiri di rumah.

"Menurut laporan, PMI tersebut tidak menunjukkan gejala," ungkapnya melalui siaran pers pada Selasa.

Oleh karena jumlahnya yang besar dan berada dalam satu banjar atau satu lingkungan, ucapnya, Satgas langsung berkoordinasi dengan Bupati Bangli dan Bupati Karangasem.

"Saya langsung meminta untuk menjaga dengan baik, agar tidak ada lagi transmisi lokal di lokasi tersebut," tambahnya.

Sementara itu, jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 215 orang, terdiri atas delapan WNA dan 207 WNI, yakni 133 orang positif karena imported case dengan mayoritas PMI, 20 orang positif berasal dari daerah terjangkit, sedangkan 54 orang merupakan transmisi lokal.

Jika diperinci berdasarkan persentase, 65,58 persen imported case, 9,30 persen dari daerah terjangkit dan transmisi lokal 25,11 persen. Artinya sebagian besar kasus positif masih berupa imported case.

"Kasus transmisi lokal yang secara persentase berada di posisi kedua harus menjadi perhatian kita bersama," tambahnya.

Dewa Indra menjelaskan jumlah pasien positif dalam perawatan sebanyak 123 orang, mereka berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat (Bapelkesmas).

Sebagian besar pasien ini dilaporkan dalam kondisi fisik yang baik atau sehat, hanya saja harus melakukan prosedur isolasi dan harus kembali diperiksa swab-nya untuk selanjutnya bisa dinyatakan sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini