Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pandemi corona (Covid-19), PT Bank Mayapada International Tbk. mendapatkan suntikan dana dari sebesar Rp3,75 triliun dari pemegang saham Dato Sri Tahir.
Sebagai informasi, Bank Mayapada mendapat penempatan dana kembali yang nantinya dapat dikonversikan menjadi setoran modal senilai Rp252,08 miliar.
Selain itu, perseroan juga mendapat penempatan dana dari pemegang saham pengendali hasil transaksi penjualan 3 gedung yang dibeli oleh Bank Mayapada sendiri dengan nilai Rp3,5 triliun.
Direktur Bank Mayapada Rudy Mulyono menyebutkan perseroan memiliki pemegang saham yang cukup kontributif. Meski kondisi ekonomi dalam ketidakpastian, Dato Sri Tahir berkomitmen untuk selalu memberi dukungan dengan penguatan modal.
"Aksi korporasi dan transaksi yang kami lakukan cukup besar. Kami cukup beruntung dapat dukungan penuh dari pemegang saham pengendali kami," katanya, Selasa (28/4/2020).
Meski demikian, Rudy menyebutkan tahun ini perseroan akan tetap selektif dalam menyalurkan kredit sambil menjaga optimisme para nasabah. Perseroan akan memantau pembayaran cicilan debitur dengan lebih teliti, agar kualitas kredit tidak turun.
"Dengan adanya relaksasi satu pilar dalam perhitungan kolektabiilitas, kami akan lebih berpatokan pada itu. Kami harap krisis kesehatan ini selesai dan kami pun bisa ekspansi lagi," katanya.
Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi sebelumnya mengungkapkan perubahan rencana tersebut lebih dikarenkan rencana penyuntikan modal belum masuk dalam rencana bisnis bank (RBB).
"Setelah kami memasukkan rencana tersebut ke RBB, maka kami bisa memasukkan modal itu kembali. Ini lebih agar supaya benar secara administrasi. Pemegang saham pengendali terakhir (PSPT) sangat berkomitmen untuk memperkuat struktur permodalan bank, kan setiap tahun kami juga selalu rights issue," katanya.
Dia memaparkan rasio kecukupan modal perseroan (capital adequacy ratio/CAR) akan berada pada 17 persen hingga 18 persen. "Penggunaannya untuk memperkuat struktur permodalan karena untuk ekspansi kredit belum saatnya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel