Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan bahwa akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,5 persen dalam jangka pendek.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Komisi XI, Kamis (30/4/2020).
"Dalam jangka pendek kami putuskan untuk mempertahankan [suku bunga] karena pertimbangan sekarang prioritasnya menjaga nilai tukar," ungkap Perry.
Sebelumnya, dia mengatakan saat ini di tengah situasi pandemi Covid-19, yang lebih diperlukan adalah transmisi secara kuantitatif, dalam bentuk likuiditas.
"Suku bunga deposito sudah mendekati [suku bunga acuan] dan kredit masih turun. Pada saat ini transmisi lewat kuantitas lebih diperlukan, baik bank dan dunia usaha," katanya, Rabu (29/4/2020).
Perry menuturkan, transmisi kuantitatif yang dilakukan BI kepada perbankan dalam bentuk Quantitative Easing (QE) telah mencapai Rp503,8 triliun.
"Likuiditasnya [bank] lebih dari cukup," katanya. Likuiditas tersebut dibutuhkan perbankan untuk disalurkan ke sektor riil, misalnya pemberian restrukturisasi ke dunia usaha, baik dalam bentuk penundaan angsuran pokok maupun bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel