Ketegasan Sanksi Hukum Jadi Kunci Sukses Penerapan PSBB Pandemi Corona

Bisnis.com,30 Apr 2020, 12:15 WIB
Penulis: Choirul Anam
Petugas memeriksa dokumen kependudukan warga yang akan masuk ke Surabaya di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/4/2020). Petugas gabungan memperketat akses masuk ke Surabaya dengan melakukan screening atau pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya./Antara-Didik Suhartonon

Bisnis.com, MALANG - Ketegasan sanksi dan hukuman, merupakan kunsi sukses pelaksanaan PSBB di Malang Raya yang diusulkan masing-masing kepala daerah.

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) Maulina Pia Wulandari, mengatakan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya berjalan efektif jika ada peraturan wali kota maupun bupati berupa sanksi dan hukuman bagi warga yang tidak mau patuh, serta kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk menaatinya.

"Kalau sanksinya lemah, masyarakat kita masih bisa ngeyel dan suka menawar. Selain itu, saya menilai jika tanpa memberikan sanksi maka kebijakan PSBB di pandemik Covid-19 ini bagaikan macan ompong," katanya di Malang, Kamis (30/4/2020).

Untuk mendukung pelaksanaannyua, kata dia, maka PSBB efektif jika diberlakukan sistem jaring pengaman sosial yang terpadu, sistematik dan transparan. Jaring pengaman sosial ini sebagai konsekuensi atas diterapkannya PSBB terutama bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Data penerima bantuan dari masing-masing kelurahan yang tidak update dan valid akan menyebabkan dana-dana bantuan jaring pengaman sosial salah sasaran.

Selain itu, PSBB harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah di sekitar Kota Malang. "Kalau tiga syarat utama itu diterapkan, saya optimistis PSBB akan berhasil diterapkan di Malang," katanya.

Pia menambahkan semakin cepat PSBB diterapkan maka akan semakin banyak memberikan dampak signifikan.

"Kita bisa segera fokus pada upaya penurunan angka terkonfirmasi positif, penyembuhan dan pencegahan. Kalau ini dipatuhi dan sistemnya dijalankan dengan baik hasilnya bisa memberikan dampak signifikan," katanya
Apa yang disampaikkannya itu, mengacu pada evaluasinya berdasarkan penerapan PSBB di beberapa daerah khususnya di Jakarta.

Dia menganggap PSBB yang diterapkan di Jakarta belum efektif, sebab selama 14 hari dari 10 April 2020 dimulainya PSBB disebutkan bahwa kenaikan signifikan pasien positif Covid-19 sebanyak 200.63%.

"Mudah-mudahan masyarakat kota Malang bisa jauh lebih tertib. Ini tergantung bagaimana sosialisasi PSBB ke masyarakat, bagaimana isi pesannya, bagaimana cara menyampaikannya, dan media yg dipilih oleh pemerintah dalam menyampaikan sosialisasi. Ini pekerjaan yg tidak mudah karena masyarakat sekarang sedang stress, tertekan karena kondisi ekonomi, " katanya.

Dia meyakinkan, bahwa kesadaran dan kemauan masyarakat untuk patuh dan taat pada pelaksanaan kebijakan PSBB demi alasan kepentingan dan keselamatan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini