Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Tbk. membukukan laba bersih setelah pajak senilai Rp1,25 triliun pada kuartal pertama 2020.
Raihan tersebut tumbuh 33 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh fokus bank pada mesin pertumbuhan kunci, yaitu kredit segmen enterprise banking dan consumer mortgage, serta pembiayaan kendaraan bermotor.
Pertumbuhan laba bersih ini juga didukung pendapatan biaya (fee-based income) serta pertumbuhan giro dan tabungan atau dana murah sebesar 17 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp59,7 triliun.
Yasushi Itagaki, Direktur Utama Bank Danamon, mengatakan pada 1 Mei 2020 bertepatan dengan satu tahun Bank Danamon menjadi bagian dari MUFG. Pada kuartal pertama tahun ini, dia menilai hasil-hasil positif dari kolaborasi antara Bank Danamon dan MUFG serta mitra usaha mulai tampak.
"Segmen enterprise banking mulai menunjukkan pertumbuhan kredit signifikan yang didukung oleh kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar global yang kami jalin tahun lalu. Sementara itu, pendapatan biaya didorong oleh perpanjangan kemitraan bancassurance strategis kami dengan Manulife Indonesia,” kata dalam keterangan resmi, Kamis (30/4/2020).
Pertumbuhan pada portofolio kredit emiten dengan kode saham BDMN di segmen enterprise banking yang terdiri dari segmen perbankan korporasi, perbankan komersial, dan institusi keuangan atau EB & FI naik 22 persen menjadi Rp49,5 triliun.
Sementara itu, segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kredit consumer mortgage masing-masing berada pada Rp28,5 triliun dan Rp8,9
triliun pada akhir Maret 2020.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 4 persen secara tahunan menjadi Rp54,7 triliun di tengah perlambatan pada industri otomotif. Total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 7 persen yoy menjadi Rp147 triliun secara setahunan.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada akhir kuartal I 2020 tercatat di posisi 3,4 persen dengan pencadangan (loss coverage) lebih tinggi sebesar 129,3 persen. Sementara itu, rasio kredit restrukturisasi membaik 20 basis poin dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 2,4 persen.
Rasio kecukupan modal perseroan (/CAR) secara konsolidasi meningkat menjadi 22,1 persen pada akhir Maret 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel