Optimisme Ekonomi dan Keputusan Fed Bikin Rupiah Perkasa Pekan Ini

Bisnis.com,02 Mei 2020, 13:39 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah bergerak di kisaran Rp15.000 selama beberapa minggu terakhir, rupiah akhirnya kembali menyentuh level Rp14.000 pada akhir pekan ini.

Rupiah pada perdagangan Kamis (30/4/2020) berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi di Asia, seiring dengan optmistis terhadap fundamental ekonomi domestik dan pelemahan dolar AS.

Pada perdagangan akhir April 2020 ini, nilai tukar rupiah berakhir melonjak 414 poin atau 2,70 persen ke level Rp14.881 per dolar AS.

Alhasil, pada akhir pekan ini penguatan rupiah menjadi yang tertinggi di Asia. Pengerakan rupiah minggu ini juga dipengaruhi oleh melemahnya dolar AS akibat keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunganya.

Penguatan rupiah ini sejalan dengan ekspektasi bank sentral Tanah Air.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan posisi rupiah di kisaran Rp15.400 per dolar AS terbilang undervalue. Oleh karena itu, pihaknya optimistis rupiah dapat menuju ke kisaran Rp15.000 pada akhir 2020.

"Salah satu pendorong rupiah ialah defisit transaksi berjalan yang lebih rendah. Semula 2,5 persen - 3 persen dari PDB, Insya Allah akan lebih rendah dari itu. Saat ini masih Rp15.400 karena faktor teknikal," paparnya, Rabu (29/4/2020).

Stabilisasi rupiah telah menjadi fokus utama bank sentral saat ini. Perry menegaskan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,5 persen dalam jangka pendek.

"Dalam jangka pendek kami putuskan untuk mempertahankan [suku bunga] karena pertimbangan sekarang prioritasnya menjaga nilai tukar," ungkap Perry.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan pekan depan rupiah kemungkinan akan dibuka melemah, tetapi ditutup menguat tipis.

Mata uang itu akan bergerak di rentang Rp14.800 - Rp14.540 per dolar AS.

Adapun, data-data ekonomi yang akan dinanti pasar pada pekan depan a.l. rilis inflasi pada 4 Mei 2020 dan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 5 Mei 2020 serta laporan survei konsumen April 2020 oleh BI pada 6 Mei 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini