Pertengahan Mei, Ventilator Buatan Indonesia Diproduksi Massal

Bisnis.com,03 Mei 2020, 16:36 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Sebuah ventilator ditempatkan di samping seorang pasien di ICU RS Sant Pau di Barcelona, Spanyol, Kamis (2/4/2020)./Bloomberg-Angel Garcian

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa prototipe ventilator buatan Indonesia tengah memasuki tahap uji klinis untuk kemudian diproduksi secara massal.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini Indonesia sudah memiliki empat prototipe ventilator yang nantinya dapat digunakan untuk penanganan pasien virus corona (Covid-19). Keempat tipe tersebut telah melalui pengujian di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan.

“Keempat prototype ini berasal dari ITB, UI, BPPT dan PT Darma Henwa. Saat ini sedang melalui uji klinis,” jelasnya dalam Konferensi Pers virtual di Graha BNPB, Minggu (3/5/2020).

Setelah melewati uji klinis, keempat ventilator tersebut dapat langsung diproduksi massal guna memenuhi kebutuhan Indonesia terhadap ventilator yang sangat penting dalam penanganan pasien virus corona. Ia melanjutkan, masih banyak prototipe lain yang tengah diuji di BPFK Jakarta.

Bambang mengatakan, melalui komunikasi dengan Kementerian Kesehatan, saat ini Indonesia membutuhkan 1000 unit ventilator jenis Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) dan 668 unit ventilator jenis abdomen. Ventilator jenis abdomen, tambahnya, juga dapat digunakan untuk pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Kami menargetkan pertengahan Mei 2020 ventilator sudah dapat diproduksi massal. Ini sangat penting karena ketergantungan terhadap ventilator kita saat ini masih 100 persen ke negara lain,” jelasnya.

Bambang menambahkan, pihaknya juga berencana mengembangkan ventilator yang dapat digunakan di Intensive Care Unit (ICU). Menurutnya, pengembangan ventilator jenis ini masih membutuhkan beberapa bulan sebelum memasuki tahap uji coba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini