Suplemen dan Obat yang Bantu Pasien Covid-19 Sembuh

Bisnis.com,04 Mei 2020, 06:33 WIB
Penulis: Nancy Junita
Jambu biji/Istimewa

Hasil penelitian Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan bahwa jambu biji mengandung senyawa kandidat potensial yang dapat digunakan untuk menciptakan obat untuk menghambat dan mencegah virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

“Komponen pada jambu biji ini cukup lengkap sebagai bahan alam yang bisa mencegah virus yang menginfeksi manusia," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam dalam konferensi pers di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Berdasarkan hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus, diperoleh beberapa golongan senyawa yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 untuk menginfeksi manusia.

Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji dengan daging buah merah muda, kulit jeruk, dan daun kelor.

Hasil penelitian itu juga didukung sejumlah kajian terdahulu yang menunjukkan jambu biji (Psidium guajava) dengan daging buah warna merah muda memiliki kandungan senyawa yakni myricetin, kuersetin, luteolin, kaempferol dan hesperidin.

Myricetin berfungsi sebagai penghambat atau inhibitor helicase SARS coronavirus (Yu et al, 2012). Kuersetin sebagai penghambat atau inhibitor non-competitive 3CLPro dan PLpro (Lin et al, 2005; Nguyen et al, 2012).

Kemudian, Luteolin sebagai inhibitor protein furin yang diduga sebagai salah satu enzim yang memecah protein S (spike) virus Corona seperti pada MERS (Peng, et al, 2017; Kleine, et al, 2018).

Kaempferol berfungsi sebagai inhibitor non-competitive 3CLPro dan Plpro (Park, et al, 2017). Hesperidin yang menghambat ikatan domain pengikat reseptor (receptor-binding domain/RBD) dari protein Spike SARS-CoV-2 dengan reseptor ACE2 (enzim pengubah angiotensin atau angiotensin-converting enzyme/ACE) pada manusia sehingga diprediksi berpotensi dalam menghambat masuknya virus SARS-CoV-2 (Wu, et al, 2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini