AS vs China: Antara Perang Dingin dan Konsekuensi Global

Bisnis.com,04 Mei 2020, 07:00 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Pertikaian antara Amerika Serikat  (AS) dan China tampaknya masih jauh dari titik penyelesaian dipandang dari berbagai aspek.

Saling tuding di antara kedua pemimpin negara setelah jeda perang dagang sejak tiga bulan terakhir, masih berlanjut. Padahal, kedua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu kini sama-sama terdampak pandemic Covid-19 yang telah menewaskan hampir dari 250 ribu orang.

Artinya, setelah 48 tahun mencapai kemajuan hubungan  yang melelahkan, perpecahan besar hubungan antara AS-China kian dekat. Dari perang dagang yang tidak berkesudahan hingga perang terkait virus corona yang semakin membuat putus asa, kedua negara mulai terjebak dalam permainan saling menyalahkan tanpa jalan keluar yang jelas.

Publik Amerika Serikat (AS) yang nasionalistis sudah muak dengan China, menurut sebuah jajak pendapat terbaru yang dikeluarkan oleh Pew Research Center (Pew).

Disebutkan bahwa 66 persen warga AS sekarang memandang China dengan cara pandang yang negatif atau enam poin lebih buruk dari musim panas lalu.

Angka itu merupakan angka negatif tertinggi sejak Pew memperkenalkan survei tersebut sekitar 15 tahun yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini