Peritel Mega Perintis (ZONE) Catatkan Kinerja Cemerlang Sepanjang 2019

Bisnis.com,04 Mei 2020, 16:22 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Direktur Utama Mega Perintis Franxiscus Afat Adinata Nursalim (kedua dari kiri) dalam public expose di Jakarta pada Senin (24/6/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel, garmen dan trading PT Mega Perintis Tbk. (ZONE) membukukan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2019.

DIkutip dari laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2019 yang diunggah di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 31,81 persen year on year (yoy), dari Rp456,5 miliar menjadi Rp601,72 miliar pada tahun 2019.

Adapun, laba tahun berjalan sebelum efek penyesuaian laba proforma merging entity yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 27,36 persen menjadi Rp51,91 miliar, dari posisi tahun sebelumnya Rp40,76 miliar.

Penjualan perseroan yang mengoperasikan ritel Manzone tersebut didominasi oleh omzet penjualan dari pihak ketiga untuk produk pakaian sebesar 84,67 persen, diikuti dengan penjualan aksesoris sebesar 15,33 persen.

Perseroan juga menjualkan produknya kepada PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF), dimana perusahaan yang tergabung dalam Lippo Grup tersebut menyumbangkan 22,84 persen dari jumlah omzet Mega Perintis pada tahun 2019.

Di sisi lain, perseroan tak dapat mengelak dari kenaikan beban diantaranya; beban pokok penjualan perseroan yang membumbung 30,15 persen secara yoy menjadi Rp280,90 miliar dan beban penjualan sebesar 42,03 persen secara yoy menjadi Rp178,91 miliar.

Namun, beban umum dan administrasi serta beban keuangan perseroan secara bersamaan menurun masing-masing 28,51 persen menjadi Rp43,34 miliar dan 18,03 persen menjadi Rp15,14 miliar.

Pos liabilitas dan ekuitas perseroan sama-sama melonjak 25,34 persen menjadi Rp233,34 miliar dan 43,83 persen menjadi Rp305,3 miliar. Dengan demikian, total aset perseroan naik 35,19 persen dari posisi Rp398,44 miliar menjadi Rp538,64 miliar.

Terakhir, kas dan setara kas akhir tahun perseroan turun 59,40 persen menjadi Rp12,76 miliar, disebabkan adanya kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini