Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah selektif dalam meningkatkan bisnis bank garansinya sepanjang tahun ini di tengah pandemi corona.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan bisnis garansi perseroan merupakan satu paket dari bisnis pembiayaan syariah.
Ketika pembiayaan melemah akibat pandemi virus corona, bisnis garansi pun akan mendapat tekanan yang serupa.
"Saya kira tunggu dulu, tetapi kami akan tetap optimis dan berharap yang terbaik. Bank garansi kami terkait dengan proyek dengan pemerintah, sebagian juga dengan swasta," paparnya kepada Bisnis, Minggu (3/5/2020).
Meski demikian, Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjaja menambahkan terganjalnya bisnis ini tidak akan terlalu berdampak pada perolehan pendapatan.
Pasalnya, besaran kontijensi yang dimiliki saat ini tidak terlalu besar dan belum menjadi penopang pendapatan operasional non penyaluran dana.
"Masih kecil, sehingga tidak terlalu berdampak," ujarnya.
Adapun, kewajiban bank garansi BCA Syariah per kuartal pertama tahun ini tercatat Rp31,8 miliar, turun tipis dari periode sama tahun lalu Rp34 miliar.
Sementara itu, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15,1 persen secara tahunan sepanjang 2019.
Pada tahun lalu, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. tersebut meraup laba bersih senilai Rp67,2 miliar. Pertumbuhan laba tersebut salah satunya didukung oleh pembiayan yang naik 15,2 persen menjadi Rp5,64 triliun.
Selain itu, aset BCA Syariah juga tumbuh 22,2 persen yoy menjadi Rp8,63 triliun. Pertumbuhan aset tersebut salah satunya didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga yang naik 12,7 persen yoy menjadi Rp6,20 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel