Konten Premium

Jatuhnya Mimpi Besar Pariwisata Indonesia

Bisnis.com,05 Mei 2020, 12:18 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Hotel menyalakan lampu kamar dan membentuk tanda cinta saat aksi From Jogja With Love di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (4/4/2020). Puluhan hotel di DIY menyalakan lampu hingga membuat bentuk hati atau cinta sebagai aksi solidaritas terhadap kondisi pariwisata DIY yang sepi akibat pandemi COVID-19 serta menjadi simbol empati, semangat kebersamaan dan harapan agar pariwisata DIY dapat segera kembali menapaki babak baru yang semakin gemilang./ANTARA FOTO-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA — Saat mengisi sebuah acara di bilangan Kasablanka pada 15 Oktober 2019, Arief Yahya yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata pernah berapi-api mengutarakan ambisinya menjadikan pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar Indonesia.

“Saya optimistis 5 tahun ke depan, industri pariwisata menjadi salah satu yang menyumbangkan devisa terbesar, mengalahkan sektor lain dengan proyeksi nilai sebesar US$20 miliar,” kata Arief, kala itu.

Proyeksi itu bukan angka yang jatuh dari langit. Arief punya dasar, yaitu indeks daya saing pariwisata Indonesia versi World Economy Forum (WEF) yang menampakkan sinyal positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini