Efisiensi Anggaran untuk Covid-19, Konsumsi Pemerintah Lesu

Bisnis.com,05 Mei 2020, 12:58 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami perlambatan pada kuartal I/2020.

Konsumsi pemerintah hanya tumbuh 3,74 persen pada triwulan I/2020. Realisasi ini melambat jika dibandingkan dengan triwulan I/2019 yang sebesar 5,22 persen.

"Perlambatan ini terjadi karena efisiensi dan realokasi anggaran untuk keperluan penanganan Covid-19," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/5/2020).

Dia menuturkan pemerintah sudah menetapkan untuk mengalokasikan anggaran belanja modal menjadi belanja sosial (bansos) sejak awal 2020.

Jika mengacu pada dasar harga berlaku, total belanja pemerintah pada kuartal I/2020 berkisar Rp254,9 triliun atau turun drastis dibandingkan kuartal IV/2019 yang senilai Rp458,4 trilun (q-t-q).

Namun, belanja pemerintah naik tipis dibandingkan dengan triwulan I/2019 yang senilai Rp241,1 trilun (yoy).

"Pertumbuhan belanja pegawai ini alamiah karena adanya kenaikan pangkat dan golongan. Namun, pemerintah sudah memutuskan untuk mengefisiensi belanja barang pada triwulan I/2020," jelasnya.

BPS mencatat perekonomian Indonesia tumbuh melambat 2,97 persen pada triwulan I/2020. Jika mengacu pada sumber pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 2,84 persen, konsumsi pemerintah 3,47 persen, pembentuan modal tetap bruto atau investasi tumbuh 1,70 persen, dan ekspor barang-jasa 0,24 persen.

Sementara itu, pengeluaran yang mengalami kontraksi antara lain, pengeluaran konsumsi LNPRT 4,91 persen dan impor 2,91 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini