Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan stance atau pandangan kebijakan moneter akan tetap longgar di tengah perlambatan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 2,97 persen (year on year/yoy) pada kuartal I/2020, melambat dibandingkan dengan capaian kuartal sebelumnya sebesar 4,97 persen (yoy).
Kondisi ini dipengaruhi oleh tekanan pandemi Covid-19, terutama pada penurunan permintaan domestik - termasuk konsumsi rumah tangga - di tengah kinerja positif sektor eksternal.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan pandangan atau stance kebijakan bank sentral tetap longgar hingga saat ini.
"Kami akan menggunakan seluruh instrumen untuk jaga ekonomi," tegas Perry dalam virtual media briefing, Senin (6/5/2020).
Perry menambahkan BI masih memiliki ruang untuk pemangkasan suku bunga, tetapi fokus bank sentral pada jangka pendek masih terkait dengan stabilitas nilai tukar.
Menurut Perry, pelonggaran likuditas dari kebijakan quantitative easing diharapkan akan menopang pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel