Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Bank Indonesia yang telah memberi stimulus moneter atau quantitative easing hingga Rp503,8 triliun dalam penanganan Covid-19 dinilai kaku seperti buku panduan ekonomi keuangan.
Sejumlah pihak meminta Bank Indonesia melakukan langkah yang lebih terbuka dalam mendukung ekonomi riil di samping menjaga stabilitas moneter. Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia misalnya, mendorong regulator keuangan untuk mengutamakan ketahanan ekonomi dengan menerbitkan QE hingga Rp1.600 triliun dalam 6 bulan ke depan.
Banjir likuiditas dari Bank Indonesia itu akan memungkinkan adanya dana sebesar Rp600 triliun untuk dukungan gaji guna menghindari PHK, Rp400 triliun untuk fasilitas kesehatan dan kebutuhan sosial, Rp300 triliun untuk pemulihan UMKM, serta Rp300 triliun untuk pemulihan ekonomi nasional terutama pada sektor industri padat karya dan strategis.